Rabiatul Adawiyah berkata:
"Kekasihku tiada yang menandingiNya,
Sekali pun Kekasih ku tidak dapat kupandang dengan mata,
Namun Dia tetap hadir bersama degup jantungku.
Dia akan kusanjung dan kupuja, sekali pun ada orang lain di sampingku.
Jiwa dan hatiku kupersembahkan hanya untukNya."
Begitulah bentuk cinta Ilahi yang menguasai hati;
Laksana pohon dalam hati.
Akarnya adalah kepatuhan kepada Allah.
Dahannya ialah makrifatullah.
Rantingnya takutkan kemurkaan Allah.
Daunnya adalah malu kepada Allah.
Buahnya ialah istiqomah.
Air dan bajanya adalah zikirullah.
"Kekasihku tiada yang menandingiNya,
Sekali pun Kekasih ku tidak dapat kupandang dengan mata,
Namun Dia tetap hadir bersama degup jantungku.
Dia akan kusanjung dan kupuja, sekali pun ada orang lain di sampingku.
Jiwa dan hatiku kupersembahkan hanya untukNya."
Begitulah bentuk cinta Ilahi yang menguasai hati;
Laksana pohon dalam hati.
Akarnya adalah kepatuhan kepada Allah.
Dahannya ialah makrifatullah.
Rantingnya takutkan kemurkaan Allah.
Daunnya adalah malu kepada Allah.
Buahnya ialah istiqomah.
Air dan bajanya adalah zikirullah.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan